PUTU
RICARD GANDHI NUGRAHA
Namanya Putu Ricard Gandhi Nugraha, di sekolah dia sering dipanggil
ricard,sedangkan di rumah dia sering di panggil Gandhi. ia lahir di buleleng
pada tanggal 15 Agustus 2001 nsmun tinggal di Denpasar. Dia adalah anak
terakhir dari enam bersaudara. ibunya bernama luh ketut sukraeni yang bekerja
sebagai ibu rumah tangga. Ayahnya bernama ketut yasa yang bekerja sebagai
seorang buruh bangunan lepas yang hanya bekerja saat ada pekerjaan yang
menghampirinya. Ricard memiliki hobi yaitu sepak bola dan sejak kecil ia selalu
menyempatkan diri untuk bermain sepak bola dengan teman temannya.
Pada tahun 2007 Ricard Gandhi bersekolah dasar di SD NEGERI 4 PANJER. Di sekolah ia adalah anak yang sangat
pendiam karena ia tidak banyak memiliki teman selain teman rumahnya yang sama
bersekolah di SD NEGERI 4 PANJER tesebut. Pada saat besekolah ia diantar oleh
kakaknya dan sepulang sekolah ricard selalu pulang dengan jalan kaki karena
tidak ada yang menjemputnya. Selama bersekolah ia tidak pernah belajar karena
yang ia tau pada saat sd hanyalah bermain dengan teman temannya. Dan pada saat
sd ia selalu di paksa untuk belajar tetapi ia tetap tidak mau belajar. Kemudian
ayahnya memiliki ide agar ia mau belajar yaitu dengan bertanya soal soal
sekolah setiap ayahnya bertemu dengannya. Dan sebab itu ia selalu malu
dihadapan teman temannya jika ia tidak bisa menjawab soal yang di berikan
ayahnya. Jadi sedikit demi sedikit ia mulai belajar.
Setelah enam tahun berlalu , ia pun melanjutkannya sekolahnya di SMP
SATAP NEGERI 2 SUKASADA yang bertempat di buleleng di karenakan ekonomi keluarga yang tidak mampu
untuk membiayai sekolahnya di Denpasar. Di
Buleleng tepatnya di desa kayuputih melaka, kecamatan sukasada ia
tinggal bersama kakak keduanya yang bernama Made Dwi Jendra. Kakak keduanya
sudah menikah dan memiliki 3 orang anak. Di sana ricard di asuh dan dibimbing
oleh mereka. Anak bungsu ini selalu merasa dirinya adalah anak yang selalu
merepotkan kakak dan semua keluarganya karena hanya ialah yang masih
bersekolah. Dan sejak saat itu Ricard Gandhi
mulai merasa bahwa dirinya harus berubah demi membantu perekonomian keluarganya
yang memburuk pada saat itu di tambah dengan adanya hutang yang dimiliki oleh
kakanya. Karena rasa jengahnya ricard mulai sering belajar agar bisa menjadi
orang yang pintar. Dah alhasil setelah terus belajar dan belajar ricard pun
mendapat rangking pertama di kelasnnya dan membuat kedua orang tuanya terkejut
sekaligus bangga dengan dirinya. Ricard pun merasa senang dapat membahagiakan
kedua orang tuannya.
Berkat kegigihannya tersebut yang selalu belajar dan selalu mendapatkan
peringkat pertama di kelas dan pada saat ia ingin belanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi ia mendapat informasi bahwa ada sekolah yang menerima peserta
didik dengan latar belakang yang tidak mampu. Ia oun mencoba unruk mendaftar di
sekolah tersebut. Sekolah tersebut bernama SMK NEGERI BALI MANDARA. Pada saat
mendaftar di sekolah tersebut ricard merasa ragu apakah ia akan bisa diterima
di sekolah tersebut atau tidak. Ricard pun mengikuti semua tahap demi memenuhi
prosedur untuk bisa lolos dan bersekolah di sana. Seleksi yang pertama ia ikuti
adalah paper base yaitu melengkapi
berkas biodata diri. Setelah lolos seleksi yang pertama kemudian ia melanjutkan
di tahap yang kedua yaitu home visit.
Dan rumahnya pun dikunjungi oleh visitor
yang berasal dari SMK NEGRI BALI MANDARA. Dan ia pun lolos pada seleksi home visit kemudian setelah itu ia
melanjukan ke tahap yang terakhir yaitu bootcamp
yang dimana ia diundang ke smk negeri bali mandara untuk melakukan tahap
seleksi yang terakhir. Setelah ketiga tahapan telah ia lewati, ia pun hanya
bisa menunggu kabar dari panitia yang akan menghubunginya jikalau ia lolos
menjadi peserta didik smk negeri bali mandara. Setelah beberapa minggu ia pun
mendapatkan telepon dari panitai PPDB SMK NEGERI BALI MANDARA yang menyatakan
bahwa ia diterima di smk negeri bali mandara . dan iapun segera memberitahunya
kepada keluarganya dan semuanya merasa sanang mengetahui bahwa ricard diterima
di smk negeri bali mandara.